Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah seorang mahasiswa yang ingin meruba dunia pendidikan lebih baik lagi

Selasa, 19 Juli 2016

Kumpulan puisi


Kumpulan puisi – puisi Aris wandi
Dermaga Saksi Bisu
Oleh Aris Wandi

Di ujung dermaga bisu, engkau bisikan kelu kesa rindu
Sembari menatap mentari yang menutup wajahnya
Aku terbuai dalam alunan ayat-ayat cinta
Dedaunan mulai layu, menanti tetesan embun pagi

Suara burung-burung merdu telah hilang dalam dekapan hati
Sukmaku terhampas ke hamparan lautan karang
Dermaga suci ini menjadi saksi bisu antara kau dan aku

Mengapa ???
Semua ini kandas ditelan waktu
Senyum yang dulu mekar kini mulai memudar
Beningnya janji kini menghitam hati

Dermaga pasir labu akan selalu dalam memori
Janjimu akan kekal dalam sukmaku
Hingga nafasku terhenti
Hati Yang Sumbang
Oleh Aris Wandi

Aku terpaku di sudut tembok rumahku
Kasih sayangmu yang tulus, kini telah menghilang
Engkau sering mengamuk di ujung senja
Saat nafas berhembus aku merasa bukan anakmu lagi

Hati pilu di sudut malam
Terbayang kembali memoriku yang silam
Dulu engkau begitu menyayangi kami
Namun ketika ia telah berlabuh
Sikapmu berubah, engkau menjadi geram
Sedikit aku salah tingka, wajahmu menjadi merah
Aku mendengar suarah dari celah gorden kusam
Wajahnya nampak pucat, ia berdiri lesuh di sudut malam
Hatiku menjadi kecut
Teringat piring-piring membekas lantai rumahku

Selimut Duka
Oleh Aris Wandi

Dalam gelap aku berihktiar menyinari hidupmu
Menyejukkan hati pilu menjadi riang
Mengusir gelisah menjadi senyuman
Namun ketika terang menjemputmu
Aku kau abaikan

Sunyi menjelma pikiranku
Sinar hidupku mulai meredup
Tiang-tiang jemari mengapuk jiwaku

Harapan menghilang ditelan arwana
Hidupku kini mengapung di lautan kesedihan
Bisikan hining senja merasuk kalbu
Berharap tak berguna
Jasa terlupa ditelan masa

Banda Aceh, 25 Desember 2015

Cemara-cemara Jalanan
Oleh Aris Wandi

Hidupmu begitu pelik bila kuingat
Engkau mengais makan di tengah rerumputan layu
Kemarau panjang menjalar akar-akarmu
Kumbang yang hingap telah menghilang

Tubuhmu yang kecil tak kunjung jangkung
Hatimu begitu tegar dalam terpaan
Aku ingin menyentuh hidupmu
Tapi aku takut hadirku hanya  menamba luka

Dalam kesunyian, hatimu tak perna rapuh
Kepiluan menjadi teman sejati
Badanmu kecil, hatimu setajam karang

Wahai cemara kecilku tabahkan hatimu
Yakinlah semua ini membuatmu semakin dewasa
Kutunggu kau di tanah seberang

Banda Aceh, 10 januari 2016

3 komentar:

Mahasiswa PBSID STKIP BBG Mengikuti RAKERNAS HIMABSII ke 5 di Bali

Mahasiswa PBSID STKIP BBG Mengikuti RAKERNAS HIMABSII ke 5 di Bali ...